cara menetaskan telur ayam yang baik dan benar dengan menggunakan mesin tetas (Incubator)

PETERNAKAN AYAM

cara menetaskan telur ayam yang baik dan benar dengan menggunakan mesin tetas (Incubator)

Menetaskan Telur Ayam Yang Baik Dan Benar - Sebelum memulai menetaskan telur ayam dengan menggunakan mesin tetas (Incubator), Ada baiknya terlebih dahulu anda mengetahui hal-hal penting mengenai telur ayam yang akan di tetaskan.

Telur tetas
Telur tetas yaitu telur ayam atau telur unggas yang di dapatkan dari induk ayam betina yang dipelihara/diternakkan bersama ayam pejantan dengan perbandingan tertentu. Telur tetas mempunyai bagian - bagian yang masing - masing bagian tersebut memiliki peran penting di dalam perkembangan embrio sampai bisa menetas. Supaya telur-telur ayam tersebut dapat menetas dengan baik, sangat tergantung pada keadaan telur tetas dan cara dalam penanganannya.

A. Struktur Telur Ayam/ Unggas

Semua jenis telur unggas pada prinsipnya mempunyai struktur yang sama. Ada 6 bagian penting pada telur unggas / Ayam, yaitu kerabang telur, selaput kerabang telur, putih telur, kuning telur, tali kuning telur, dan sel benih.


1. Kerabang telur unggas/ ayam
Bagian yang paling luar dan paling keras dari telur unggas/ ayam yaitu Kerabang telur. Kerabang telur tersusun atas kalsium karbonat. Kalsium karbonat memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber utama kalsium, yang berfungsi sebagai pelindung mekanis terhadap embrio yg sedang berkembang, dan juga sebagai penjaga isi telur (penghalang masuknya mikroba). Apa bila rusak kerabang telur, seperti retak akan menyebabkan mikroba mudah masuk ke dalam telur ayam tersebut sehingga telur unggas atau telur ayam menjadi busuk.

2. Selaput kerabang telur ayam
Bagian telur ayam yang terletak di sebelah dalam kerabang telur yaitu Selaput kerabang telur. Selaput kerabang telur terdiri dari 2 lapisan, yaitu (1). selaput kerabang dalam (berhubungan dengan albumen) (2). selaput kerabang luar (berhubungan dengan kerabang). Terdapat suatu ruangan/ rongga yang disebut dengan ruang udara diantara selaput kerabang luar dan selaput kerabang dalam. Ruang udara yg terletak di bagian ujung telur ayam yang tumpul berfungsi sebagai tempat persediaan oksigen bagi pernapasan embrio.

3. Putih telur
Putih telur letaknya di antara selaput telur dan kuning telur. Kemudian juga putih telur terdiri dari putih telur kental dan putih telur encer. Didalam putih telur terkandung protein yang sangat tinggi. Selain itu putih telur berfungsi juga sebagai tempat utama penyimpanan makanan dan air di dalam telur unggas/ ayam yang akan digunakan secara sempurna selama penetasan.

4. Kuning telur
Bagian yang berbentuk bulat yaitu kuning telur. Warnanya kuning hingga jingga, terletak di tengah-tengah telur. Kuning telur ini terbungkus selaput tipis yg di sebut membran vitelin. Pada kuning telur inilah sel benih betina terdapat yang sekaligus menjadi tempat embrio berkembang. Selain itu, pada kuning telur unggas/ ayam banyak tersimpan zat - zat makanan yang cukup penting untuk membantu berkembangnya embrio. Di dalam kuning telur sebagian besar mengandung lemak.

5. Tali kuning telur
Bagian telur yg berbentuk mirip seper­ti anyaman tali yg membatasi antara putih telur dengan kuning telur yaitu Tali kuning telur. Bagian ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kuning telur supaya tetap berada pada tempatnya. Tali kuning telur juga berfungsi untuk melindungi kuning telur selama perkembangan em­brio.

6. Sel benih
Sel benih yaitu bagian telur yang berbentuk mirip seperti bintik putih. Sel benih terdapat pada kuning telur. Jika sel benih di buahi oleh sel jantan, maka sel benih akan berkembang menjadi embrio yg pada akhirnya akan tumbuh menjadi anak ayam.


B. Proses Pembuahan Pada Ayam

Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel benih betina dan spermatozoa. Pada ayam proses pembuahan bisa terjadi melalui perkawinan buatan yang disebut inseminasi buatan (IB) atau pun melalui perkawinan alami yg dilakukan melalui perkawinan antara ayam betina dan jantan.

Spermatozoa bergerak menuju infundibulum kemudian menembus membran vitelin untuk bertemu sel benih betina. Maka dari Hasil pertemuan tersebut terbentuk lah calon embrio. Telur fertil yaitu telur yang dihasilkan dari hasil pembuahan ini. Akan tetapi, jika tidak terbuahi maka telur-telur tersebut disebut telur infertil.

Antara telur infertil dengan telur fertil memiliki perbedaan yang sangat jelas jika telur tersebut di pecahkan. Sel benih pada telur infertil akan terlihat seperti bintik putih, sedangkan telur fertil akan terlihat seperti ada bayang - bayang putih yg mengeliling bintik putih.

C. Keadaan Telur Tetas

Jika membahas mengenai keadaan telur tetas itu berarti kita membicarakan tentang penampakan luar dari telur, baik itu menyangkut bentuk, ukuran, kebersihan, maupun umurnya.

1. Bentuk telur tetas
Telur tetas yang normal atau sempurna berbentuk bulat telur (oval). Telur ayam yang berbentuk agak terlalu lonjong atau pun terlalu bulat yaitu telur yang abnormal. Telur ayam atau telur unggas yang abnormal bisa mengakibatkan posisi embrio menjadi abnormal dan bisa menyebabkan telur tidak menetas.

2. Bobot atau berat telur tetas
Bobot telur tetas yang baik untuk ayam ras yaitu 55 sampai 60 gr dan untuk ayam kampung yaitu 45 sampai 50 gr. Apa bila Berat telur tetas seragam maka akan menghasilkan anak-anak ayam yang seragam pula, dan jika berat telur ayam tidak seragam, maka nanti nya telur tetas tersebut akan tidak serempak menetas.

3. Besar atau ukuran telur tetas
Sebaiknya besar atau ukuran telur tetas seragam. Ukuran besar telur tetas yang baik yaitu yang memiliki indek telur sekitar 74%. Angka ini di dapatkan dari pembagian antara lebar dengan panjang telur ayam dan di kalikan de­ngan 100%. Jika Telur ayam terlalu besar akan menyebabkan kantung udara relatif terlalu kecil untuk umur embrio yg dapat menyebabkan telur ayam akan lama atau terlambat waktu menetas. Namun, sebaliknya jika telur ayam terlalu kecil, kantung udaranya akan menjadi terlalu besar sehingga telur ayam tersebut akan terlalu cepat menetas.

4. Usia telur tetas
Telur tetas yang sangat baik untuk ditetaskan harus telur yang masih segar, dengan umur/ usia kurang dari 7 hari. Jika telur ayam terlalu lama di simpan akan mengakibatkan matinya embrio pada hari ke-2 sampai hari ke-4 dan akan membuat perkembangan telur ayam tidak sempurna karena tidak dalam lingkungan yang baik atau dalam lingkuangan yg tidak sesuai. Oleh karena nya sebaiknya telur tetas yang digunakan umurnya seragam. Jika usia telur tetas terlalu beragam, telur-telur tersebut tidak akan serempak menetas.

5. Kebersihan telur tetas
Telur ayam yang akan ditetaskan sebaiknya dalam keadaan bersih. Karena telur ayam yang kotor dan terkontaminasi bakteri akan menga­kibatkan telur ayam tersebut membusuk dan bisa meledak di dalam mesin tetas (incubator). Kita dapat melihat keber­sihan telur-telur ini dari keadaan bagian luar kerabang telur.

Nah itulah uraian singkat mengenai cara menetaskan telur ayam yang baik dan benar dengan menggunakan mesin tetas (Incubator), data ini kami olah dari berbagai sumber.

Belum ada Komentar untuk "cara menetaskan telur ayam yang baik dan benar dengan menggunakan mesin tetas (Incubator)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel