Cara Memilih Telur Ayam Tetas yang Baik dan penetasan telur ayam

PENETASAN TELUR AYAM CEMANI


panduan lengkap cara beternak ayam cemani

Populasi ayam cemani di tingkatkan dengan cara menetaskan telurnya. Penetasan telur ayam cemani dapat di lakukan secara alamiah yaitu dierami oleh induknya dan dapat pula melalui mesin tetas. jika menetas kan telur melalui induknya jumlah telur yang di tetaskan relatif sedikit dan tergantung besar kecilnya induk ayam. Kalau induk ayam yang mengeram badannya kecil maka telur yang di tetaskan sebaiknya tidak lebih dari 8 butir. akan tetapi bila induknya bertubuh besar, dapat lebih dari 8 butir dan paling banyak 12 butir. sedangkan penetasan telur ayam cemani dengan menggunakan mesin tetas jumlah telur yang di tetaskan bisa lebih banyak. sebelum kita bicarakan penetasan telur secara alamiah maupun dengan menggunakan mesin tetas, akan di jelaskan dahulu cara memilih telur yang baik untuk di tetaskan.

Memilih Telur Ayam Tetas yang Baik.

    Telur yang di hasilkan induk ayam cemani tidak semuanya berkualitas baik untuk di tetaskan. Oleh karenanya, memilih telur yang akan di tetaskan merupakan hal yang sangat penting, karena berpengaruh pada daya tetas dan anak ayam yang di hasilkan. telur yang di hasilkan oleh induk ayam cemani dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu telur konsumsi dan telur tetas. Telur konsumsi (telur yang tidak bertunas) adalah telur yang di hasilkan tanpa perkawinan. Karena, bila makanan cukup meskipun tidak ada pejantan induk ayam akan bertelur juga. Telur ini tidak dapat menetas dan hanya di pakai sebagai konsumsi rumah tangga. sedangkan telur tetas (telur yang bertunas) adalah telur yang di hasilkan oleh induk ayam cemani yang telah di kawini oleh pejantannya. jenis telur ini mempunyai daya tetas yang cukup tinggi. Hal - hal yang perlu untuk di perhatikan dalam memilih telur tetas yang baik adalah sebagai berikut.
  1. Bentuk Telur
  2. Telur ayam yang baik untuk di tetaskan berbentuk normal yaitu sedikit agak lonjong, bagian atas agak besar sedang bagian bawah agak lebih kecil dan tumpul. Bentuk yang terlalu bulat dan terlalu lonjong daya tetasnya rendah sebab komposisi dalam telur tidak seimbang.telur yang normal mempunyai perbandingan sekitar 8 : 6 atau panjang 5,7 cm dan lebar 4,2 cm.
  3. Besar atau berat telur ayam cemani
  4. Berat telur normal antara 50 - 60 gram atau dalam 1 kg berisi 16 - 20 butir. Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil sering mengalami kegagalan penetasan.
  5. Keadaan kulit telur ayam
  6. Telur ayam cemani dengan daya tetas tinggi mempunyai kulit halus dan merata. telur dengan kulit berbintil - bintil dan tebal biasanya gagal untuk menetas. Oleh karenanya, telur yang di pilih harus bersih. telur yang kotor dapat di bersihkan dengan kain yang di basahi air hangat 
  7. Umur telur ayam
  8. Umur telur ayam yang akan di tetaskan sebaiknya tidak lebih dari tujuh hari sejak keluar dari induknya. jika lebih dari tujuh hari, kemungkinan menetasnya sangat kecil. kalaupun menetas hasilnya tidak sebaik yang di harapkan serta sering dalam keadaan cacat seperti kakinya pengkor, jari kakinya tidak simetris dan sebagainya. Pemilihan telur dimaksudkan agar ayam cemani yang di hasilkan nantinya akan sehat, kuat serta produktif. telur yang tidak memenuhi kriteria di atas sebaiknya tidak di ikutkan dalam penetasan karena hanya akan mengurangi hasil penetasan.

MENGERAMKAN TELUR AYAM MELALUI INDUKNYA

jika telur ayam yang akan di tetaskan jumlahnya sedikit, lebih baik telur di tetaskan melalui induknya atau induk lain yang kebetulan mengeram. untuk pengeraman, harus di siapkan sarang tempat bertelur beralas merang atau jerami kering pada sudut kandang atau tempat yang tenang dan bebas dari gangguan tikus, ular, musang, dan lain sebagainya. tempat makan dan tempat minum sebaiknya di letakkan di dekat sarang. hal ini agar induk ayam tidak terlalu lama meninggalkan telur yang sedang di erami untuk mencari makan sehingga mengganggu keberhasilan penetasan. Bagi induk ayam, makanan dan minuman berguna untuk memberikan kestabilan suhu badannya. Kestabilan suhu ini sangat penting bagi penetasan telur, bila suhu tidak stabil, telur tersebut mungkin tidak menetas. Disamping itu kemungkinan lain matinya calon anak - anak ayam yang masih di dalam telur adalah gangguan virus atau baksil yang masuk melalui pori - pori kulit. jika telur ayam yang di erami dalam keadaan normal dan tanpa gangguan maka setelah 21 hari akan menetas dan keluar anak ayam.

MENGERAMKAN TELUR AYAM MELALUI MESIN TETAS

Diatas di jelaskan cara pengeraman telur ayam melalui induknya, berikut akan di jelaskan cara pengeraman telur melalui mesin tetas, pengeraman telur ayam dengan menggunakan mesin tetas biasanya di lakukan bila jumlah telur ayam relatif banyak. Peternak bermodal besar biasanya menggunakan mesin tetas sebab lebih efektif dan efisien sehingga tujuannya untuk mencari keuntungan sebesar - besarnya dapat tercapai. Berikut akan di uraikan tentang peralatan mesin tetas

  1. Mesin tetas telur ayam dan peralatannya
  2. Mesin tetas pada hakekatnya adalah tempat telur dengan kontruksi tertentu sehingga suhu di dalamnya dapat di atur sesuai derajat panas yang di perlukan selama periode penetasan. mesin tetas sangat beragam menurut sumber panas dan kapasitasnya. Listrik, lampu minyak dan kombinasi dari keduanya merupakan sumber panas mesin tetas. kapasitasnya pun berbeda mulai 100 butir hingga 3.000 butir dan sebagainya. waktu yang di perlukan untuk menetaskan telur ayam dengan mesin sama dengan dierami oleh indukya, yaitu 21 hari. meskipun mesin tetas banyak macamnya namun prinsip kerjanya sama yaitu memelihara janin (embrio) yang sedang tumbuh dan berkembang dalam telur ayam.
  3. Pelaksanaan penggunaan mesin tetas
  4. Beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum memulai penetasan adalah sebagai berikut ini:  
    • Mesin tetas harus di bersihkan dan di cuci dengan memakai air panas dan jangan menggunakan lysol, DDT, atau Creolin karena dapat menimbulkan kegagalan dalam penetasan.
    • Untuk mengatur kelembapan dalam ruangan penetasan, letakkan bak berisi air hangat yang bersih dan di tutup dengan kain bersih yang ujungnya menyentuh air
    • Mesin tetas di tempatkan di daerah yang tidak mudah di pengaruhi oleh suhu dan angin dari luar serta di jaga agar mesin jangan sampai goyang.
    • Sebelum telur ayam di masukkan kedalam mesin tetas, mesin terlebih dahulu di uji selama beberapa jam untuk mendapatkan temperatur yang stabil. setelah temperatur yang di inginkan diperoleh yaitu 101°F dan sudah stabil barulah rak yang berisi telur ayam di masukkan.
    • Telur ayam yang akan ditetaskan harus di susun dengan kedudukan yang benar yaitu bagian besar di letakkan di atas dan bagian yang runcing di letakkan di bawah dengan posisi kemiringan sekitar 40°
    • Pada saat rak telur di masukkan dalam mesin tetas, lubang ventilasi harus dalam keadaan tertutup. Biasanya menjelang hari ketiga atau hari ke empat temperatur dalam mesin akan naik sampai 1°F karena bibit ayam yang sedang berkembang dalam telur sudah mulai melepas gas asam arang (CO2) melalui pori - pori kulit. Untuk mengeluarkan gas CO2 dan memasukkan udara segar kedalam mesin maka pada hari keempat lubang ventilasi perlu di buka ¼ atau 1/3 bagian. pada hari ke enam di buka makin lebar kurang lebih ½ atau 2/3 bagian. setelah hari kesembilan atau kesepuluh dan seterusnya barulah lubang ventilasi di buka seluruhnya.
    • Membalik atau memutar telur ayam yang sedang di tetaskan pada hari tertentu selama periode pengeraman mutlak di perlukan agar telur ayam mendapat panas yang merata dan bibit tidak menempel pada kulit telur. Membalik telur ini  dilakukan setiap hari mulai hari ketiga atau keempat sampai hari kedelapan belas, sebanyak dua atau tiga kali dalam sehari dengan setengah putaran. selain di balik, telur ayam yang sudah empat hari berada dalam mesin perlu pula didinginkan dengan jalan mengeluarkan rak telur selama 5 - 10 menit.
    • Pemeriksaan telur ayam yang sedang di tetaskan adalah untuk mengetahui telur yang bertunas hidup, bertunas mati atau pun yang tidak bertunas. pemeriksaan pertama di lakukan pada hari keenam pengeraman. telur yang tidak bertunas atau bertunas mati segera di ambil dan dapat dijadikan telur konsumsi. Pemeriksaan telur selama pengeraman sebaiknya di lakukan tiga kali saja yaitu pada hari keenam, keempat belas dan kedelapan belas. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap dengan menggunakan lampu senter atau kotak pemeriksa telur yang dilengkapi lampu listrik.

Belum ada Komentar untuk "Cara Memilih Telur Ayam Tetas yang Baik dan penetasan telur ayam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel