Penyebab dan gejala Prolapsus pada Ayam Petelur dan Cara Mengatasinya

PETERNAKAN AYAM PETELUR

ayam petelur terkena prolapsus

Prolapsus pada Ayam Petelur dan Cara Mengatasinya

Prolapsus pada Ayam Petelur dan Cara Mengatasinya - Ayam petelur mampu bertelur sekitar 300 sampai 325 butir per tahun. Pada saat seekor ayam betina mencapai usia reproduksinya, Pada umumnya ayam betina ini akan bertelur hampir setiap hari tanpa mengalami komplikasi. Selama masa oviposisi kelenjar cangkang telur yang terbentuk di bagian bawah saluran reproduksi ayam betina kadang kala ikut membalik atau keluar dari dalam tubuh si ayam bersama dengan telurnya. Pada kondisi normal ayam hanya menelurkan telur yang bersih.

Akan tetapi pada kondisi tertentu kadang - kadang saluran telur tersebut tidak tertarik ke dalam tubuh kembali setelah telur tersebut ditelurkan, kondisi ini dikenal sebagai prolapsus. Apabila tidak segera kita tangani dengan benar, maka ayam-ayam lain akan mematuk pada bagian tersebut, dan bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dan infeksi, serta bisa mengakibatkan kematian pada ayam tersebut kalau tidak cepat diambil tindakan.

Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa penyebab terjadinya prolapsus pada ayam petelur. Pemeliharaan ayam petelur pada masa atau periode rearing dan laying memegang peranan yang cukup penting terhadap permasalahan prolapsus. Ada beberapa strain ayam petelur cenderung lebih rentan terhadap terjadinya pecking, yang bisa berdampak terhadap peningkatan resiko kerusakan lebih jauh pada ayam, meskipun demikian faktor tersebut bukanlah penyebab utama yang mengkibatkan terjadinya prolapsus pada ayam petelur. Berikut ini yaitu beberapa ringkasan kondisi yang sering menjadi penyebab terjadinya prolaps pada ayam petelur:

Apa penyebab dan bagaimana menangani prolaps pada ayam petelur ??

Prolapsus yaitu keluarnya saluran telur dari anus atau kloaka yang tidak tertarik masuk kembali setelah ayam tersebut bertelur. Mengapa hal ini bisa terjadi ?? 
Karena tidak lancarnya pada saat pengeluaran telur, yang disebabkan karena adanya peradangan di bagian saluran telur ataupun karena melemahnya otot-otot saluran reproduksi pada ayam betina tersebut. Ayam betina yang prolapsus tersebut harus dipisahkan dari kelompoknya dan ditempatkan dalam kandang terpisah. Karena jika tidak kita pisahkan, maka ayam lain yang ada di sampingnya akan mematuki anusnya yang keluar sehingga bisa menyebabkan pendarahan hebat dan infeksi, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian pada ayam tersebut. Disamping itu, jika terinfeksi oleh bakteri, prolapsus bisa mengakibatkan peradangan selaput rongga perut atau egg peritonitis.

Kerugian Pada Ayam Petelur Yang Terkena Prolapsus

Ayam petelur yang terkena prolapsus akan meyebabkan ayam betina ini berhenti berproduksi (baik permanen ataupun sementara). Disamping itu kondisi ini semakin diperparah kalau terjadi infeksi pada organ ayam keluar sehingga dapat mengakibatkan kematian pada ayam tersebut. Ada beberapa kasus yang terjadi bahwa kejadian prolapsus pada ayam petelur yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat memicu terjadinya kanibalisme. Maka dengan demikian, secara ekonomis ini sangat merugikan kita sebagai peternak ayam.

Gejala Awal Ayam Petelur Yang Terkena Prolapsus

Pengamatan ataupun pemeriksaan terhadap prolapsus ini harus rutin sekali dilakukan peternak khususnya peternak ayam petelur. Dengan demikian, para peternak ayam petelur harus mengetahui tanda-tanda ataupun gejala awal terjadinya prolapsus. Tanda atau Gejala awal prolapsus pada ayam petelur biasanya ditandai dengan adanya lumuran darah pada kerabang telur ayam tersebut. Kondisi ini mengindikasikan bahwa adanya pendarahan pada saluran reproduksi ayam. Hal ini seringkali terjadi pada ayam yang usia muda yang dipaksa untuk bertelur terlalu muda, ataupun karena stimulasi kematangan seksual terlalu muda/dini sebelum kedewasaan tubuh ayam ini tercapai. Biasa nya juga karena dengan pemberian vitamin penstimulan telur atau pemberian pakan layer yang terlalu dini.

Penyebab Prolapsus Pada Ayam Petelur


Penyebab prolapsus pada ayam petelur bukanlah dikarenakan oleh suatu penyakit atau virus tertentu atau pun strain ayam tertentu, namun lebih karena kesalahan dalam management pemeliharaan, terutama pada periode growing dan pre-laying (13 - 18 minggu). Akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya prolapsus pada peternakan ayam petelur, diantaranya yaitu :
  1. Kandungan nutrisi pakan untuk ayam petelur yang tidak seimbang.
  2. Nutrisi makanan digunakan antara lain dibutuhkan ayam untuk hidup pokok dan produksi serta untuk memelihara kesehatan tubuh ayam itu sendiri. Apa bila unsur nutrisi tidak seimbang bisa mengakibatkan berbagai masalah pada ayam petelur seperti diantaranya produksi yang tidak optimal, mudah terserang penyakit, maupun gangguan produksi lainya seperti prolapsus. Oleh karenanya salah satu nutrisi yang dibutuhkan ayam yaitu kalsium. Kalsium dalam tubuh ayam, selain berguna untuk pembentukan tulang dan kerabang telur, kalsium juga berfungsi dalam perkembangan perototan. Apa bila perkembangan perototan yg jelek akan berakibat pada terhambatnya proses penarikan kembali oviduct yang keluar ketika ayam bertelur. Bila semakin lama dan juga panjang saluran oviduct yg keluar, maka akan semakin besar pula kemungkinan dipatuk oleh ayam lain, dan bisa menimbulkan kerusakan yang permanen. Oleh karena nya, sangat perlu untuk dievaluasi kandungan calcium pakan yang dapat diserap oleh ayam.
  3. Pemberian stimulasi cahaya yang terlalu dini
  4. Cahaya sangat dibutuhkan ayam petelur untuk menstimulasi kedewasaan kelamin. Oleh karena nya penambahan pencahayaan dibutuhkan untuk membantu mempercepat ayam petelur berproduksi. Akan tetapi, penambahan pencahayaan hendaknya jangan terlalu dini. Untuk penambahan pencahayaan sebaiknya dilakukan ketika organ reproduksi ayam betina tersebut betul-betul sudah siap. Apa bila kita lakukan penambahan pencahayaan sebelum alat atau organ reproduksi Ayam petelur tersebut benar-benar sudah siap, akan lebih gampang mengalami prolapsus, karena organ reproduksinya belum sempurna. Biasanya, penambahan pencahayaan mulai dilakukan pada saat pullet telah memasuki usia 18 minggu. Penambahan pencahayaan sebaiknya dilakukan secara bertahap setiap minggu ½-1 jam setiap minggunya. Ayam membutuhkan cahaya sekitar 16 jam setiap harinya.
  5. Usia reproduksi.
  6. Prolapsus umumnya terjadi pada masa awal - awal produksi, dan puncak produksi serta masa puncak egg mass, karena pada kondisi ini dituntut tingkat metabolisme yang tinggi.
  7. Ayam petelur yang terlalu gemuk atau terlalu kurus.
  8. Kondisi ayam petelur yang terlalu gemuk, secara umum perototannya lebih lemah dan cendrung bertelur lebih besar. Kemudian juga lemak yang terlalu banyak disekitar area organ reproduksi juga akan menghambat proses peneluran telur. Tapi, di sisi lain, ayam yang terlalu kurus biasanya mendapatkan perlakuan yang sama dalam satu kandang, termasuk stimulasi pencahayaan dan perlakuan pakan/makanan. Akibatnya kelompok ayam petelur ini cendrung dipaksakan untuk bertelur sebelum organ reproduksinya siap.
  9. Kuning telur ganda (double yolk).
  10. Double yolk mengakibatkan telur ayam berukuran terlalu besar. Dengan ukuran telur yang besar akan meregangkan dan melemahkan otot kloaka. Dengan lemahnya otot kloaka akan memperlama oviduct untuk berada di luar tubuh.

Pencegahan dan Penanganan Prolapsus Pada Ayam Petelur

Pencegahan dan Penanganan prolapsus dipeternakan ayam petelur dapat dilakukan dengan melakukan perubahan pada managemen pemeliharaannya. Untuk menurunkan prolapsus pada ayam petelur sebaiknya dilakukan harus secara hati-hati, karena ini sangat berkaitan dengan faktor lain yang mungkin kontra produktif. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan pada penanganan prolapsus pada ayam petelur :

Pencegahan prolapsus pada ayam:
  1. Dibutuhkan ransum pakan yang seimbang untuk mempertahankan produksi telur dan menjaga berat badan ayam pada tingkat yang direkomendasikan. Berikan makanan untuk ayam petelur dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam petelur itu sendiri, terutama kandungan energi metabolisme dan protein untuk setiap periodenya. Kemudian pada periode grower lebih rendah dibanding pada pemeliharaan periode starter dan layer.
  2. Pemberian pencahayaan tambahan atau disebut juga photostimulasi harus dilakukan pada saat ayam sudah mencapai bobot badan dan usia yang direkomendasikan oleh masing-masing strain ayam. Kemudian juga dalam pemberian cahaya untuk masa layer sebaiknya diberikan selama kuranglebih 16 jam, yaitu 12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu dengan intensitas 20 hingga 40 lux.
  3. Dan mencegah terjadinya doulbe yolk dengan memberikan ransum atau makanan sesuai rekomendasi dari tiap-tiap starin ayam. Apa bila tingkat double yolk cukup tinggi (4% ataupun lebih) batasi feed intake secara perlahan, 5 sampai 10%, dibawah kemampuan makannya.
  4. Intensitas pencahayaan di kandang, perlu untuk diperhatikan. Sebaiknya pertimbangkan untuk mengurangi intensitas cahaya dengan mengganti lampu dengan daya yang lebih rendah kalau terjadi prolapsus.
  5. Yang tidak kalah penting nya yaitu dengan menjaga kondisi farm supaya nyaman untuk pemeliharaan ayam petelur, seperti tersedianya ventilasi udara yang cukup supaya sirkulasi udara menjadi lancar sehingga kandang tidak terlalu panas atau pengap. Selain itu, agar oksigen tersedia dalam jumlah cukup. Selain itu hindari juga hal-hal yang dapat menyebabkan ayam stres
  6. Lakukan pengontrolan terhadap bobot badan ayam secara rutin mulai pada masa pullet, setidaknya satu minggu sekali dengan jumlah sampel minimal 100 ekor per kandangnya.
  7. Pisahkan ayam yang kanibal dari kelompoknya karena ayam seperti ini akan mematuk kalau terjadi prolapsus pada ayam yang lain.
Penanganan prolapsus pada ayam:
  1. Afkir ayam yang sudah mengalami prolapsus tersebut, karena ayam petelur ini sudah tidak produktif lagi. Ayam yang sudah mengalami prolapsus, sebaiknya harus segera dipisahkan dari kelompoknya. Lalu berikan antiseptic pada area yang terluka, kemudian dengan menggunakan jari tangan, secara perlahan-lahan dorong saluran oviduct yang keluar agar kembali ke posisinya.
  2. Apa bila usia ayam petelur ini masih dalam kategori produktif, maka sebaiknya kita seleksi ayam-ayam dengan bobot badan yang melebihi standar. Tinjau formulasi ransum atau kurangi jumlah pemberian ransum
Demikianlah penjelasan singkat mengenai ayam terkena prolapsus beserta cara penangananya, Data ini kami rangkum dari beberapa sumber

Belum ada Komentar untuk "Penyebab dan gejala Prolapsus pada Ayam Petelur dan Cara Mengatasinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel